Sabtu, 07 Juli 2012

AKPAR Mataram

Taman yang indah
Tempat parkir        

Kampus AKPAR Mataram.........anda bisa rasakan tempat belajar yang nyaman....dengan lingkungan yg bersih,asri & GREEN KAMPUS......

Anggota Badan Executive Mahasiswa (BEM) AKPAR











Team yg solid.....BEM angkatan thn 2010/2011....
AKPAR Mataram........mampu menghasilkan tenaga kerja khususnya pariwisata yang handal dan profesional..
MAJU DAN JAYA TERUSLAH AKPAR MATARAM............

almamater

almamater..........kebanggaanku......

Kamis, 05 Juli 2012

Mbaru Gendang

Mbaru Gendang merupakan sebutan untuk rumah adat Kabupaten Manggarai. Di sini sebagai tempat berkumpul untuk menyelenggarakan  acara-acara adat.

TARIAN CACI


Caci merupakan salah satu tarian adat yang berasal dari kabupaten Manggarai-NTT

Rabu, 04 Juli 2012

ISTANA ULAR



Istana Ular, begitu masyarakat lokal menyebut tempat ini, Terletak di Kecamatan lembor , Kabuapaten manggarai barat, Flores NTT. Di sini, banyak di jumpai berbagai macam ular , mulai dari pyton ukuran besar hingga ular haijau yang ukuran besar, jumlahnya di perkirakan lebih dari 1000 Ekor ! Jumlah yang fantastis.
Gua Ular ini di kelilingi oleh hutan hutan kecil dan rawa rawa, dan untuk bisa masuk ke mulut gua, pengunjung harus bisa melewati lumpur rawa yang lumayan tinggi untuk orang dewasa, Itupun anda harus waspada karna sebagian ular ular itu tinggal di lumpur Rawa.
Untuk masuk ke lokasi gua ular ini, pengunjung sangat di anjurkan untuk menggunakan jasa pawang dari desa setempat, sekaligus melakukan ritual kecil sesuai dengan tradisi warga setempat. Biasanya, satu ekor ayam kecil di jadikan kurban untuk acara ritual adat.

GUNUNG RANAKA


Di Kabupaten Manggarai terdapat Gunung Ranaka (2140m) yang dapat didaki pengunjung.  Lokasi ini dapat dicapai dengan menumpang bus umum yang menuju ke timur Flores dan berhenti pada tanda belokan yang menuju ke Gunung Ranaka. Perjalanan dilanjutkan dengan mendaki sepanjang 9 Km hingga di puncak; di sana terdapat stasiun pemancar milik Telkom. Pemandangan dari puncak cukup indah dan di tempat ini terdapat kawah.

Selasa, 03 Juli 2012

SPIDERMAN RICE FIELD





Di setiap daerah memiliki ciri khas persawahan tersendiri. Bila Anda berkunjung ke daerah Manggarai, akan menemukan sawah berbentuk jaring laba-laba.

Daerah ini tepatnya di Cancar, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Sawah yang dimaksud bukan sengaja dibentuk seperti jaring laba-laba agar terlihat lucu, tetapi ini adalah sistem pembagian sawah yang dilakukan oleh ketua adat setempat.

Masyarakat Manggarai telah mengenal tradisi pembagian sawah sejak dulu dan telah dilakukan turun temurun. Sawah yang terbagi ini disebut dengan lingko. Lingko adalah tanah adat yang dimiliki secara bersama oleh penduduk, dan dikelola bersama untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Seperti manusia, Lingko memiliki nama tersendiri. Nama Lingko tergantung dari jenis tumbuhan di kawasan tersebut saat dibukanya lahan. Selain itu, Lingko juga bisa didapat dari bentuk geografis lahan. Salah satu contohnya adalah nama Belang Rambang karena di Lingko tersebut asalnya ditemukan banyak tanaman belang, tumbuhan sejenis buluh.

Lingko tidak dimiliki perorangan, tetapi dimiliki oleh setiap suku yang ada di wilayah tersebut. Setiap suku memiliki tetua yang bertugas untuk membagi besarnya lingko. Sistem pembagian Lingko disebut Lodok.

Pembagian tanah dilakukan dengan menentukan titik pusat hamparan tanah adat. Kemudian, pada titik pusat ditanam kayu khusus. Besar kecilnya tanah ditentukan dari kedudukan seseorang dalam kampung dan jumlah keluarga. Semakin tinggi kedudukannya, semakin besar pula tanah yang didapat. Tanpa disadari, pembagian ini ternyata membentuk sawah seperti jaring laba-laba.

Jika dilihat dari dekat, hamparan sawah ini tampak biasa seperti sawah pada umumnya. Cobalah untuk berjalan ke dataran tinggi dan tengok ke arah sawah. Anda pun akan terpesona dengan sawah yang mirip dengan jaring laba-laba.


Untuk mencapai Cancar dan melihat sendiri keunikan sawahnya, Anda bisa memulai perjalanan dari Kota Ruteng hingga Pasar Cancar menggunakan ojek. Tarif yang harus dibayar adalah Rp 40.000. Cukup mahal memang, tetapi ini sebanding dengan lama waktu tempuh, yaitu 45 menit.

Jika menggunakan akses pesawat udara dari Jakarta menuju bandara Frans Seda, Maumere lalu melanjutkan dengan travel dengan waktu tempuh sekitar 8 jam. Atau bisa juga dengan tujuan bandara Labuan Bajo,dilanjutkan dengan travel dengan waktu tempuh 3 jam perjalanan darat.

Dari Pasar Cancar, Anda akan menemukan jalan kecil menuju Desa Cancar. Sekitar 3 km ke depan, pengunjung akan bertemu dengan tanjakan cukup yang cukup terjal. Di sini, motor sudah tidak bisa masuk. Selanjutnya, seseorang asal desa Cancar akan menyambut dan mempersilahkan pengunjung mengisi buku tamu. Setelah mengisi tamu, Anda pun bisa masuk ke desa dan menikmati keindahan alam, serta pesona keunikan sawah  berbentuk "Spiderman”

LIANG BUA


Liang Bua adalah sebuah gua di bukit batu kapur di Kabupaten Manggarai, Flores. Masyarakat lokal sangat akrab dengan gua ini karena ukurannya yang besar (panjang 50 meter, lebar 40 meter, dan tinggi 25 meter). Karena ukurannya yang besar  gua ini pernah digunakan sebagai tempat ibadah dan sekolah.

Liang Bua telah terkenal di seluruh dunia setelah ditemukannya sebuah tengkorak manusia purba yang berukuran pendek yang disebut sebagai Homo floresiensis. Fosli ini ditemukan pada kedalaman 6 meter. Ukuran kerangka otaknya hanya 430 cc (dibandingkan dengan manusia normal yang memiliki ukuran otak 1.400 cc). Arkeolog berpendapat bahwa tengkorak ini berasal dari 2 juta-12.000 sebelum masehi atau di zaman pleistosen.

Selain itu, pada kedalaman 10,7 meter, tulang binatang purba juga ditemukan termasuk dari Stegodon (gajah purba), komodo, kura-kura, dan kadal.

TENGKU LESE


Salah satu obyek wisata di Manggarai adalah air terjun Tengku Lese, yang terletak di desa Tengku lese, kecamatan Rahong Utara,, kabupaten Manggarai sekitar 20 km dari pusat kota Ruteng. Untuk mencapai lokasi bisa menggunakan angkutan umum atau ojek dari ruteng tujuan Nanu.
Obyek wisata ini masih alami, belum di kelola dengan baik oleh Pemkab setempat. padahal potensinya sangat besar jika di kelola dengan baik.

PULAU BIDADARI


Pulau Bidadari merupakan salah satu dari empat pulau yang indah di Flores Barat dan satu dari 26 pulau kecil yang dekat dengan Pulau Komodo. Selain Pulau Komodo, pulau besar lainnya adalah Pulau Rinca dan Pulau Padar. Ketiga pulau ini dijadikan Taman Nasional Komodo dengan 11 buah gunung/bukit yang ada serta dengan puncak tertinggi yaitu Gunung Satalibo (± 735 meter dpl).

Untuk mencapai Pulau Bidadari bisa menggunakan perahu bermotor. Atau jika dari Bali bisa lewat udara atau dengan pesawat terbang, karena di Labuan Bojo ada Komodo Airport, dan hanya memakan waktu sekitar 1,5 jam. Jika mengunjungi Pulau Komodo, dapat dikatakan jangan melewatkan Pulau Bidadari ini karena hanya berjarak 10 menit menyeberang pantai.
Tak jauh dari Pulau Bidadari ini terdapat Pulau Kalong (sekitar 10 mil). Dinamakan Pulau Kalong karena di pulau yang terdapat ribuan pohon tempat hinggap para kalong.

Daratan pulau ini dikelilingi oleh bukit, pohon dan pasir putih yang indah. Dengan pasir putih yang indah dan pantai yang tenang, maka Pulau Bidadari kerap juga disebut pulau pasir putih. Ikan-ikan di pulau ini juga berciri khas tropikal. Pulau ini juga bagus untuk para penyuka olah raga snorkling atau diving. Karena itulah, sangat disayangkan jika pulau yang berpotensi besar untuk pariwisata ini tidak dikelola dengan baik 

BATU CERMIN


Labuan Bajo Flores NTT, memiliki obyek wisata yang tak kalah menarik untuk didatangi wisatawan. Namanya Goa Batu Cermin. Hanya berjarak sekitar 4 kilometer dari Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat,yang akhir-akhir ini diramaikan oleh kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara.

Dinamai Goa Batu Cermin, karena di dalam goa ada lobang di atas yang kalau siang hari sinar matahari memasuki dalam goa melalui celah yang sempit itu. Saat hujan, air hujan akan memasuki goa dan menimbulkan genangan. Nah, genangan air yang terkena sinar matahari akan membuat kita bisa melihat wajah sendiri di air hujan yang memenuhi goa. Itulah yang menyebabkan mengapa tempat ini dinamakan Goa Batu Cemin.

Obyek wisata goa ini memang menarik untuk dikunjungi wisatawan di Labuan Bajo. Hanya saja keberadaan Goa Batu Cermin tidak terurus sama sekali. Ini bisa terlihat dari tanaman di kiri kanan saat berjalan dari tempat parkir ke lokasi goa yang tidak terpelihara alias dibiarkan tumbuh liar. Belum lagi ada bangunan sebelum memasuki goa yang sudah tidak terawat lagi. Sepertinya ini tempat penjualan karcis sekaligus ruang informasi. Di sebelahnya ada bangunan untuk menikmati pemandangan di sekitar goa, kondisinya pun nyaris sama, rusak berat.
Padahal, kalau ditata lebih baik, akan sangat menarik bila sebelum memasuki goa, wisatawan sudah mendapatkan informasi seputar goa melalui papan informasi yang ada, baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa asing. Dengan karcis masuk Rp 10.000 ditambah jasa pemandu wisata Rp 20.000, pemasukan dari obyek wisata gua ini masih cukup lumayan untuk dikelola dengan baik.

KOMODO


Salah satu pariwisata di Nusa Tenggara Timur dan merupakan warisan dunia adalah binatang purba KOMODO yang terdapat di pulau Komodo